Mereka saling sahut-menyahut melafaskan bahasa internasional itu. Bahkan di antara mereka ada yang berkeinginan 'go internasional' jika sudah mampu berbahasa asing dengan fasih.
Sebuah keinginan yang mungkin sulit diwujudkan bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi lantaran tidak memiliki biaya, seperti yang dialami Rafai Priyanto. Namun kuat keinginannya untuk memiliki kemampuan berbahasa Inggris layaknya anak - anak bernasib baik, kini dimilikinya.
"Aku ingin sekali bisa berbahasa Inggris. Tapi mau berkata apa, untuk biaya sekolah saja sulit. Dengan adanya program ini, aku berniat bisa berbahasa Inggris. Aku ingin 'go internasional' seperti mereka," tutur Rafai bersemangat di sela-sela privat, di LPK Permata English Course, Jalan Berlian Raya Perum Permata Kenali RT 17 No. B10 Kenali Besar Kota Jambi.
Remaja tanggung yang orang tuanya terpisah itu mengaku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ia dapatkan saat ini.
Adanya program privat gratis yang ditawarkan oleh Lembaga PK Permata English Course ke panti langsung diresponsnya.
Semangatnya itu pula yang membuat Ketua Panti, Tri Winarsih secara resmi melalui surat No. 24/PSBRW/II/Sosnakertrans tertanggal 8 Februari 2011 mempercayakan pendidikan Rafai dan 14 anak lainnya kepada lembaga pendidikan keterampilan itu.
Rafai berencana mengolaborasikan keterampilan mengelas teralisnya yang ia dapat dari panti dengan kemampuan berbahasa Inggris untuk tujuan "go internasional" suatu saat nanti.
Dia ingin sekali merubah nasib keluarganya. "Di sinilah kesempatan kami dan saya ingin tunjukkan kepada orang tua bahwa saya punya kemampuan untuk itu," katanya.
Anak lainnya, Sesi Lastri Utami pun senada. Remaja putri itu mengaku sudah lama tidak mengenyam bangku sekolahan. Mantan siswi SMP Negeri 7 Kabupaten Batanghari itu tidak dapat melanjutkan ke SMA karena ayahnya telah tiada dan ibunya tidak punya uang.
"Saya juga ingin bisa seperti anak kebanyakan, tapi mau bagaimana lagi. Kesempatan untuk sekolah saja tidak ada, apalagi mau kursus bahasa Inggris. Tentu biayanya mahal," ujar Sesi yang kini tengah mendalami keterampilan tata rias di panti.
Sementara itu, Ketua LPK Permata English Course, Santi Hendrayani, mengatakan pihaknya sengaja memberikan kursus gratis bagi anak-anak tidak mampu dan putus sekolah, dengan tujuan agar mereka memiliki kemampuan berbahasa Inggris layaknya anak-anak lainnya.
Menurut dia, tingkat pendidikan anak sangat dipengaruhi oleh kemampuan ekonomi keluarga. Mereka yang berpenghasilan rendah tentu sulit untuk mendapatkan sekolah yang berkualitas. Bahkan ketidakmampuan itu menjurus pada putusnya sekolah anak.
"Kami mencoba membantu dengan memberikan kursus bahasa Inggris secara gratis. Harapannya, ini bermanfaat bagi mereka kelak. Untuk awal kita pilih anak-anak dari Panti Sosial Bina Remaja dan Wanita Harapan Mulya," ujar Santi.
Untuk awal, anak putus sekolah yang mereka didik baru berjumlah 15 anak. Mereka belajar sebulan penuh hingga mampu berbahasa Inggris dengan baik, dan tidak dipungut biaya sepeser pun.
Dia pun memastikan bahwa siswa didiknya dibimbing oleh dua tenaga pengajar profesional dari Akademi Bahasa Asing Nurdin Hasanah Jambi.
"Meskipun gratis, mereka dibimbing dua tenaga pengajar profesional, dan kita memang ingin memberikan yang terbaik buat mereka. Mudah-mudahan ke depan, jumlah peserta didik betambah," kata ibu dua anak itu.
Dia menambahkan, kegiatan ini berlangsung berkat kerjasama LPK Permata Engglis Course dengan Kementrian Pendidikan Nasional.
Biaya terkait pelaksanaan pendidikan keterampilan bahasa Inggris itu dibantu Kemendiknas.
Mendiknas dalam surat keputusannya No 28760/A3.1/KU/2011 yang ditandatangani Kepala Biro Keuangan, Drs Subagyo, M.Si, melihat bahwa kegiatan dimaksud merupakan bagian dari peran masyarakat untuk untuk berperan serta dalam pendidikan, patut didukung. Dan pelaksanaannya akan diawasi langsung oleh Kemendiknas.
Selain itu, kegiatan ini juga berjalan atas rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Jambi dengan No. 800/302/Disdik-PNFI/2011 ke Kemendiknas.
Santi pun berharap program ini terus bergulir karena masih banyak anak-anak tidak mampu yang butuh pendidikan keterampilan berbahasa Inggris khususnya di Jambi.
ditulis pada 27-06-2011 22:23:07 WIB
By: Gatot Priadi.
http://www.phinisinews.com/read/2011/6/27/3590-anak_keluarga_tak_mampu_ingin_go_internasional
(Sumber: AntaraNews)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar