Selamat Datang di Blog Pribadi Saya. Terima kasih atas kunjungan Anda. Silahkan sampaikan komentar, kritik, serta saran Anda pada bagian yang telah Saya sediakan.

Jambi Berupaya Meningkatkan Populasi Satwa Liar

Kamis, 14 Juli 2011

Oleh Master Sihotang on Jul 7th, 2011
JAMBI: Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi berupaya mengejar target peningkatan populasi satwa liar gajah dan harimau Sumatera sebesar tiga persen hingga tahun 2014.
“Kita berusaha mengejar target peningkatan populasi sebesar tiga persen spesies prioritas utama yang terancam punah sesuai kondisi habitat alaminya, sebagimana dalam Renstra periode 2010-2014,” kata Kepala BKSDA Jambi Tri Siswo Rahardjo di Jambi, Kamis 7 Juli 2011.
Dikatakan, mengingat spesies yang terancam punah jumlahnya cukup banyak, sementara sumber daya yang tersedia sangat terbatas, maka diperlukan skala prioritas.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi bidang Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) di Bandung akhir bulan lalu, pemerintah dalam waktu dekat akan menetapkan sebanyak 14 jenis satwa liar terancam punah yang akan dijadikan target peningkatan populasi, termasuk diantaranya adalah harimau Sumatra dan gajah.
Dia juga mengatakan bahwa salah satu intervensi penting yang mesti diupayakan dalam mensukseskan target tersebut adalah keberhasilan dalam penanggulangan konflik satwa dengan manusia.
Pasalnya akhir – akhir ini konflik antara manusia dan satwa liar, terutama jenis mamalia besar yakni harimau dan gajah, cenderung meningkat dan mengakibatkan banyak kerugian harta benda maupun korban jiwa. Bahkan satwa yang berkonflik sering kali juga berujung dengan kematian yang menggenaskan.
Rekapitulasi data konflik satwa liar di Provinsi Jambi versi BKSDA mencatat konflik gajah dengan manusia tergolong besar. Tercatat 296 kasus ditahun 2010. Ditahun yang sama, Harimau 15 kasus. Di paruh tahun 2011, konflik dengan Gajah tercatat 18 dan Harimau 5 kasus.
Sedangkan data dari Forum Harimau Kita, berdasarkan kasus per provinsi, konflik Harimau dengan manusia di Jambi tercatat 102 kasus terhitung dari 1998 hingga 2011.
Hewan ternak yang diserang Harimau pun bervariatif. Diantaranya kambing 101 ekor, unggas 87, anjing 82, sapi dan kerbau 42, babi 11, kuda 2 dan simpai 1. Sementara Harimau terlibat konflik diantaranya 223 kasus (63 %) Harimau lepas, 63 (18 %) Harimau berkeliaran, 46 (13%) Harimau mati, dan 22 (6 %) Harimau ditangkap.
“Penanganan konflik antara manusia dan satwa di Provinsi Jambi kedepan dapat terus ditingkatkan dan ini dibutuhkan kerjasama semua pihak sehingga upaya konservasi tercapai,” kata pria itu.
Dia juga menegaskan upaya konservasi bagian dari penangan konflik dapat sukses dilakukan sangat tergantung dari peran seluruh elemen, diantaranya pemerintah daerah, masyarakat, sektor swasta dan mitra kerja lain penggiat konservasi.
Dengan mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan (Kepmenhut) No. P.48/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwa Liar diharapkan semua pihak memegang teguh lima prinsip dasar dalam penanggulangan konflik manusia dan satwa. (ant)
 
© Copyright 2010-2011 mr giepie All Rights Reserved.
Template Design by CSATLZone | Published by Jambi Law Club | Powered by Blogger.com.